Latest Movie :
Nagara mukti wibawa, Panglambang congkrang Kujang papasangan, Yasana para dewata, Teu sulaya ti nyatana.
Recent Movies

The Fragrant Fruits of Taiwan #3 Himbar Buana

The Fragrant Fruits of Taiwan #2 Himbar Buana

The Fragrant Fruits of Taiwan #1 Himbar Buana

PEMELIHARAAN KEBUN KAKAO Himbar Buana

Teknik Budidaya Kakao Himbar Buana

Precast Structural System for Salman Bay Housing Project, Jeddah Himbar Buana

buildtrade steel construction process Himbar Buana

Burj Khalifa (Burj Dubai) Construction - Animation - U.A.E Himbar Buana

Harvest Time for Ambrosia Apples Himbar Buana

Bagaimana Menghitung Luas Lingkaran Bumi Himbar Buana

Bagaimana Fungsi Pembuluh Darah Himbar Buana

Bagaimana Terbentuknya Tulang ditubuh kita Himbar Buana

Bagaimana Cara Manusia Bernafas Himbar Buana

Masterplan Surya University Bogor Himbar Buana




Konsep utama Masterplan Kampus Surya University berdasar pada Surya Golden Ration (SGR). SGR merupakan hasil studi dari pengembangan bidang octagon yang sudah diperdalam oleh pihak Surya University. r-octagon, s-octagon, m-octagon merupakan geometri dasar yang digunakan dalam perancangan kampus yang berbasis riset dan teknologi ini.



Dalam perancangannya, masterplan kampus menggunakan konsep bidang m-octagon yang membentuk fraktal. Titik sentralnya ditempatkan pada pusat tapak. Titik ini selanjutnya dijadikan datum untuk mengorganisir seluruh kawasan. Secara konsisten, pola dari susunan 8 Surya Golden Spiral (SGS) digunakan ketika menempatkan bangunan dalam Kawasan Surya University (KSU). Gedung Rektorat berada di pusat "tata surya" kampus, disusul oleh 8 Gedung Pusat Riset, setelah itu terdapat Gedung Kampus yang membentuk menerus, yang juga menjadi batas internal kampus, serta gedung-gedung fasilitas pendukung yang tersebar di ring terluar kawasan. Penempatan bangunan fasilitas pendukung juga berdasar pada 2 axis, yaitu student activity axis, dan religiosity-educational axis. Bangunan student center ditempatkan di sisi terjauh student activity axis mengingat kegiatan yang dilakukan menghasilkan bising yang kuat. Sedangkan Chapel serta Perpustakaan berada di area depan kawasan sebagai simbol penyatuan religiusitas dan ilmu pengetahuan.
Tidak hanya penempatan bangunan di dalam kawasan, sirkulasi utama kawasan ini pun juga menggunakan pola SGS yang diteruskan hingga batas kawasan. Sebagai kampus dengan teknologi tinggi, tentunya Kawasan Surya University juga perlu mendukung konsep green environment. Untuk itu, seluruh kendaraan konvensional tidak diperbolehkan untuk mengakses area dalam kampus. Sementara, untuk menuju area internal, seluruh civitas akademika akan diperbolehkan menggunakan kendaraan yang disediakan oleh pihak kampus, seperti sepeda, segway, ataupun kendaraan listrik.
Konsep rancangan landscape kawasan berdasar pada konsep keseimbangan alam serta ilmu pengetahuan. Strategi implementasinya yaitu dengan melakukan mapping kontur, danau, sawah serta pohon-pohon besar pada eksisting kawasan, kemudian mempertahankannya. Nantinya, habitat eksisting tersebut dapat digunakan sebagai laboratorium hidup mata ajar kampus. Mulai dari batas lahan terluar, kawasan akan dikelilingi oleh hutan tropis dan secara bertahap akan berubah menjadi lebih teratur.
Tidak hanya rancangan landscape, gubahan masa area eksternal didapat dari pengembangan lebih lanjut bentuk geometri umum. Gedung Sport Hall serta Kolam Renang, misalnya, merupakan pengembangan Golden Square dengan transformasi Fibonachi, sehingga dapat menghasilkan geometri sport hall yang unik. Lalu, Gedung Asrama Mahasiswa dirancang menggunakan multiplikasi dari r-octagon dengan tetap menyediakan ruang-ruang pertemuan atau ruang publik sebagai transisi antar bangunan.
Sedangkan pada area internal kampus, pengembangan gubahan masa didapat dari bidang octagon, baik m-octagon serta s-octagon. Secara umum, gubahan masa di area dalam merupakan hasil pengembangan yang dilakukan khusus oleh pihak Surya University sendiri. Gedung Rektorat merupakan cerminan dari ring 1 hingga 6 m-octagon . Gedung Riset menggunakan  gubahan prisma c-octagon. C-otagon sendiri merupakan gabungan dari 4 s-octagon dan 1 m-octagon. Sedangkan Gedung Kampus, yang merupakan ring 8 KSU, menggunakan gubahan m-octagon yang diangkat dengan pilotis/kolom setinggi 2,5 meter, sehingga memungkinkan pejalan kaki atau pengguna sepeda berjalan dibawah bangunan. Tersebar pula void octagon yang memberikan kesempatan pohon untuk menembus bangunan.
Lebih lanjut lagi, rancangan landscape pada area dalam KSU dikembangkan menjadi sebuah taman labirin berpola SGS. Ini dirasa perlu, mengingat Gedung Rektorat serta Gedung Laboratorium memiliki privatisasi yang tinggi. Bahkan, untuk mencapai gedung dengan hirarki atas ini, seluruh civitas akademika diharapkan dapat menggunakan teknologi GPS untuk mengakses gedung tersebut. Dan sebagai perlambang penjernihan hati dan pikiran, Gedung Rektorat juga dikelilingi oleh kolam air tenang.
Selain pengembangan secara gubahan masa dan kawasan, kami juga melakukan  pengembangan secara teknologi pada bangunan di KSU. Semua fasilitas di Kawasan Surya University dirancang terintegrasi baik secara desain maupun teknologi. Perancangan facade Gedung Rektorat dan Gedung Riset menggunakan teknologi secondary skin yang dapat merespon kebutuhan pencahayaan dalam bangunan. Selain itu, di setiap fatigue point direspon dengan node-node dengan berbagai program, seperti cafe, parkir sepeda, serta charging spot untuk kendaraan listrik. Ini juga menjadi fasilitas umum civitas akademika di dalam kampus.


PROJECT CREDITS
Office Budi Pradono Architects
Location Kawasan Surya University, Bogor, Jawa barat
Design Period August 2013
Concept by Budi Pradono
Architect: Budi Pradono Architects (BPA)
Principal Architect: Budi Pradono
Assistant Architects: Stephanie Monieca, Elda Siska Sinuraya, Ajeng Nadia Ilmiani, Eka Feri Rudianto, Zulfikar Ramzy Malewa
Assistant Architect Supports: Destiana Ritaningsih, Laurencia Yoanita, Rifandi Septiawan Nugroho, Stephen Lim

Suasana di Peternakan Kambing Himbar Buana

Alat Pemanjat Pohon Himbar Buana

Cara Budidaya Tanaman dengan Pola HCS Himbar Buana

Teknologi Top Working pada Tanaman Buah-buahan

Cara Memperbanyak Tanaman: PENCANGKOKAN

Cara Memperbanyak Tanaman: PENYUSUAN

Cara Memperbanyak Tanaman: PENYAMBUNGAN

Cara Memperbanyak Tanaman OKULASI

Profil Universitas Muhammadiyah Malang

Company Profile Surya University

Durian Bawor

Soil-less farming: 25 kg of tomatoes per plant

Night harvest, harvesting Merlot grapes






Durian tergolong sulit dibuahkan dalam pot sehingga tidak direkomendasikan untuk tabulampot. Bunga sulit muncul apalagi bertahan menjadi buah yang matang. Seringkali bunga hanya bertahan sampai seukuran jempol orang dewasa lalu rontok. Eddy Soesanto, penangkar buah di Cijantung, Jakarta timuir, menduga itu disebabkan karakter perakaran pohon durian dewasa yang membesar dan memanjang ke samping. Volume pot yang terbatas jelas membatasi pertumbuhan akar. Ujung-ujungnya, pasokan hara pun seret.
Kesulitan membuahkan tabulampot durian itu ditepis Edi Sofiandi, pekebun di Parongpong, Bandung. “Dulu teknik memindahkan tanaman yang telah berbuah memang lazim, tapi itu teknik lama,” kata kelahiran Bandung 43 tahun silam itu. Menurutnya dengan media dan hara tepat volume pot yang terbatas tetap mampu mendukung perkembangan buah. Dengan prinsip itu Sofiandi sukses membuahkan tabulampot durian sebanyak 50 tanaman selama 3 tahun terakhir. Monthong umur 4 bulan pascaokulasi dengan daun lebat, segar, dan hijau dipilih sebagai bakalan tabulampot. Ia lantas dipindahkan ke polibag besar dan dirawat 4 bulan. Jika pertumbuhan tetap prima, baru dipindah ke karung plastik.
Media berupa pupuk kandang dan tanah liat dengan perbandingan 1:1. Tanaman-yang masih dalam karung lalu dibenamkan ke tanah. Caranya dibuat lubang seukuran karung. Bagian dasar tanah diberi pupuk fosfor berupa TSP sebanyak 2 sendok makan atau setara 20 g. Fosfor mengoptimalkan pertumbuhan akar. Taburkan pula furadan dengan jumlah serupa untuk mencegah kehadiran patogen tanah. Setelah karung dibenamkan, bagian atas diberi TSP dan furadan dengan dosis sama. Menurut Sofiandi durian dipindah ke lahan untuk menggenjot pertumbuhan vegetatif. Di sana tanaman dirawat 8-12 bulan dan dipupuk 2-3 kali. Pascaperawatan, tanaman diangkat untuk dipindah ke dalam drum. Tanaman dengan bola akar terbungkus karung lalu ditanam di drum. Ruang antara karung dengan dinding drum diisi media utama-pupuk kandang dan tanah liat-plus jerami. Tujuannya media mudah mengalirkan air dan pori-pori udara cukup. Akar baru dirangsang keluar dari karung dengan menyiramkan perangsang akar sebanyak 25 ml per 10 l air. Perangsang itu disiram setiap hari selama 1 minggu. Dengan perawatan rutin, buah bakal keluar tahun berikutnya.

Kebun Anggur

TABULAMPOT

Greenway Hydroponic Farm


Amazing Hydroponic farm


Hydrogel



Vertical farming


Square watermelons Japan


Vertical Farm Design Concept Video


Singapore backs vertical farms


Paignton Zoo's Vertical Farm


Vertical farms solve land problem


Dry Hydroponics - Profitable Lettuce Production from A.M.A


 
Support : Creating Website | Himbar Buana | Budi Susetio
Copyright © 2011. Himbar Buana - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Budi Susetio
Proudly powered by Blogger